Jumat, 08 November 2013

Liga Indonesia


Liga Indonesia
Liga Indonesia atau disingkat Ligina adalah kompetisi sepak bola antarklub di Indonesia. Liga Indonesia diselenggarakan pertama kali pada tahun 1994 dan merupakan penggabungan dari 2 kompetisi sebelumnya, Liga Sepak Bola Utama (Galatama) dan Perserikatan. Liga Indonesia berada di bawah naungan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Saat ini, Liga Indonesia dibagi menjadi lima tingkat:

Sejarah
Hingga tahun 1979, kompetisi sepak bola nasional di Indonesia diselenggarakan secara amatir, dan lebih dikenal dengan istilah "Perserikatan".
Pada tahun 1979–80 diperkenalkan kompetisi Liga Sepak Bola Utama (Galatama). Meski demikian, baik Perserikatan maupun Galatama tetap berjalan sendiri-sendiri. Galatama merupakan kompetisi sepak bola semi-profesional yang terdiri dari sebuah divisi tunggal (kecuali pada musim tahun 1983 dan 1990 terdiri dari 2 divisi). Galatama merupakan salah satu pioner kompetisi semi-professional dan professional di Asia selain Liga Hong Kong.
Pada tahun 1994, PSSI menggabungkan Perserikatan dan Galatama dan membentuk Liga Indonesia, memadukan fanatisme yang ada di Perserikatan dan profesionalisme yang dimiliki Galatama. Dengan tujuan meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.
Pada tahun 2008, PSSI menyelenggarakan Liga Super Indonesia sebagai liga sepak bola profesional pertama di Indonesia, menggantikan Divisi Utama sebagai kompetisi tingkat teratas.




Struktur
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sistem liga sepak bola di Indonesia
Berikut adalah struktur Liga Indonesia saat ini:
Tingkat
Liga/Divisi
1
Liga Super Indonesia
( Indonesia Super League)
18 klub
2
Divisi Utama Liga Indonesia
(Liga TI-Phone Indonesia)
Grup 1
13 klub
Grup 2
13 klub
Grup 3
13 klub
3
Grup I
6 klub
Grup II
6 klub
Grup III
6 klub
Grup IV
6 klub
Grup V
6 klub
Grup VI
6 klub
Grup VII
5 klub
Grup VIII
7 klub
4
Grup I
8 klub
Grup II
8 klub
Grup III
8 klub
Grup IV
8 klub
Grup V
8 klub
Grup VI
8 klub
Grup VII
8 klub
Grup VIII
8 klub
5

Daftar juara
Berikut adalah daftar juara Liga Indonesia.
Tahun 2011–12
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
2011–12
Liga Super
2
2011–12
Divisi Utama
3
2011-12
Divisi Satu
4
2011–12
Divisi Dua
5
2011–12
Divisi Tiga


Tahun 2010–11
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
2010–11
Liga Super
2
2010–11
Divisi Utama
3
2010–11
Divisi Satu
4
2010–11
Divisi Dua
5
2010–11
Divisi Tiga
Tahun 2009–10
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
2009–10
Liga Super
2
2009–10
Divisi Utama
3
2009–10
Divisi Satu
4
2009–10
Divisi Dua
5
2009–10
Divisi Tiga
Tahun 2008–09
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
2008–09
Liga Super
2
2008–09
Divisi Utama
3
2008
Divisi Satu
4
2008
Divisi Dua
5
2008
Divisi Tiga
Tahun 2007
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
2007
Divisi Utama
2
2007
Divisi Satu
3
2007
Divisi Dua
4
2007
Divisi Tiga
Tahun 2006
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
2006
Divisi Utama
2
2006
Divisi Satu
3
2006
Divisi Dua
4
2006
Divisi Tiga

Tahun 2005
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
2005
Divisi Utama
2
2005
Divisi Satu
3
2005
Divisi Dua
4
2005
Divisi Tiga
Tahun 2004
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
2004
Divisi Utama
2
2004
Divisi Satu
3
2004
Divisi Dua
Tahun 2003
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
2003
Divisi Utama
2
2003
Divisi Satu
3
2003
Divisi Dua
Tahun 2002
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
2002-03
Divisi Utama
2
2002-03
Divisi Satu
3
2002–03
Divisi Dua
Tahun 2001
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
2001
Divisi Utama
2
2001
Divisi Satu
Tahun 1999–2000
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
1999–2000
Divisi Utama
2
1999
Divisi Satu


Tahun 1998–99
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
1998–99
Divisi Utama
2
1999
Divisi Satu
2
1999
Divisi Dua
Tahun 1997–98
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
1997–98
Divisi Utama
Dihentikan
2
1998
Divisi Satu
Dihentikan
2
1998
Divisi Dua
Dihentikan
Tahun 1996–97
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
1996–97
Divisi Utama
2
1997
Divisi Satu
2
1997
Divisi Dua
Tak diketahui
Tahun 1995–96
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
1995–96
Divisi Utama
2
1996
Divisi Satu
2
1996
Divisi Dua
Tahun 1994–95
Tingkat
Musim
Kompetisi
Juara
1
1994–95
Divisi Utama
2
1995
Divisi Satu
2
1995
Divisi Dua




Sponsor
Tingkat tertinggi Liga Indonesia menggunakan nama sponsor sebagai titelnya. Sejak 1994, sponsor utama kasta tertinggi Liga Indonesia selalu dari perusahaan rokok, kecuali periode 1997-2005. Sponsor yang namanya digunakan sebagai titel Liga Indonesia yaitu:
  • 1994–1996: Dunhill (Liga Dunhill)
  • 1996–1997: Kansas (Liga Kansas)
  • 1997–1999: Tidak ada sponsor (Liga Indonesia)
  • 1999–2004: Bank Mandiri (Liga Bank Mandiri)
  • 2005–2007: Djarum (Liga Djarum Indonesia)
  • 2008–2011: Djarum (Djarum Indonesia Super League).

* Liga Super Indonesia



Liga Super Indonesia (disingkat LSI, bahasa Inggris: Indonesia Super League (ISL)) adalah kompetisi sepak bola antar klub profesional level tertinggi di Liga Indonesia pada tahun 2008 hingga 2011. LSI diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia (dahulu BLI) yang dimiliki oleh PSSI. LSI dikuti 18 tim terbaik yang akan saling bertanding satu putaran penuh kompetisi 34 pertandingan, kandang dan tandang. Sistem operasi untuk setiap klub peserta dengan promosi dari dan degradasi ke Divisi Utama. Musim kompetisi tidak menentu dan disesuaikan dengan kondisi atau suasana yang terjadi di Indonesia. Sponsor utama LSI adalah perusahaan rokok Djarum, oleh karena itu LSI secara resmi dikenal sebagai Djarum Indonesia Super League. Pada musim 2009–10 AFC menobatkan Liga Super Indonesia adalah liga terbaik peringkat ke-8 se-Asia, dan liga terbaik se-Asia Tenggara. Pada tahun 2011, setelah serangkaian kisruh dan kontroversi penyelenggaraan Liga Primer Indonesia, PSSI kemudian menggantikan LSI dengan Liga Prima Indonesia (IPL). Sebagian klub LSI yang tidak setuju dengan penyelenggaraan IPL kemudian tetap menyelenggarakan Liga Super Indonesia 2011–12.

    Sejarah
  Asal
Informasi lebih lanjut: Liga Super Indonesia 2008
Ide dari pelaksanaan sistem liga ini telah dikemukakan sejak tahun 2007 sebagai upaya mewujudkan profesionalisme dalam persepak-bolaan nasional. Alasan lainnya adalah karena format Liga Indonesia pada tahun 2007 yang kurang adil, berlangsung secara sistem setengah kompetisi. Sistem ini menyebabkan tingginya tingkat ketegangan pertandingan dan sangat berpotensi memicu kerusuhan. Alasan terakhir adalah karena terlalu banyak tim peserta (36 tim).

Pembentukan
LSI pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008. Kompetisi ini dilaksanakan untuk mengikuti persyaratan FIFA yang menyatakan bahwa liga teratas dari suatu negara harus diikuti oleh paling sedikit 18 klub dan setiap klub diharapkan merupakan klub profesional tanpa dibantu dana subsidi Pemerintah APBD.
18 klub perdana
Pada awal LSI 2008 diadakan dengan menyeleksi sembilan tim teratas dari Divisi Utama Liga Indonesia 2007. Tim-tim tersebut adalah:
Wilayah Barat:
  1. Sriwijaya FC Palembang
  2. Persija Jakarta
  3. PSMS Medan
  4. Deltras Sidoarjo
  5. Persib Bandung
  6. Persela Lamongan
  7. Semen Padang
  8. Pelita Jaya Jawa Barat
Wilayah Timur:
  1. Persipura Jayapura
  2. Persiwa Wamena
  3. Persela Lamongan
  4. Persisam Samarinda
  5. Arema Indonesia
  6. PSM Makassar
  7. Persiba Balikpapan
  8. Bontang FC
  9. Persijap Jepara
  10. Persema Malang
  11. Persibo Bojonegoro
Tetapi setelah diverifikasi, beberapa klub mengundurkan diri dengan alasan kekurangan dana. Sebagai penggantinya dipilihlah klub Divisi Utama Liga Indonesia 2007 dengan syarat menempati posisi kalsemen tepat dibawah klub yang digantikan kemudian diverikasi kembali. Tim yang lolos verifikasi adalah:
  1. Arema Indonesia
  2. Persipura Jayapura
  3. Persiba Balikpapan
  4. Persib Bandung
  5. Sriwijaya FC Palembang
  6. Persija Jakarta
  7. Persiwa Wamena
  8. Persema Malang
  9. Persela Lamongan
  10. PSMS Medan
  11. PSM Makassar
  12. Persijap Jepara
  13. Bontang FC
  14. Persebaya Surabaya
  15. Persisam Samarinda
  16. Persik Kediri
  17. Pelita Jaya Jawa Barat
  18. Persitara Jakarta Utara
Format kompetisi
Format kompetisi memakai satu wilayah dan tidak ada lagi format dua wilayah. Pemenang akan ditentukan dari jumlah poin paling banyak selama 34 pertandingan. Juara akan mewakili Indonesia di Liga Champions AFC. Runner-up akan mewakili Indonesia di Piala AFC dan Liga Champions AFC dengan play-off. Tiga tim penghuni terbawah klasemen akan langsung terdegradasi. Sementara satu tim (peringkat ke-15) akan melakukan play-off melawan peringkat ke-4 Divisi Utama.
 ~ Sponsor
Sejak musim perdananya hingga musim 2011–12, LSI disponsori oleh Djarum yang merupakan sponsor titel. Sebelumnya, Djarum sendiri sudah 3 tahun berturut-turut mensponsori Divisi Utama sejak 2005.
 ~Televisi penyiar
Sejak musim perdananya, LSI disiarkan oleh stasiun televisi nasional antv dan tvone .
 ~ Klub
Total jumlah seluruh klub yang pernah merumput di LSI sejak 2008 adalah 21 klub.
 ~ Klub 2009–10
Berikut 18 klub akan bersaing di Liga Super Indonesia selama musim 2009–10.
Klub
Posisi
pada
2008
Musim pertama di
divisi teratas
Jumlah musim di
divisi teratas
Jumlah musim di
Liga Super
Musim pertama
menggantikan di
divisi teratas
Jumlah juara di
divisi teratas
Juara terakhir divisi utama
10

2

1
13

2

0
n/a
9

2

3
Playoff:
Divisi Utama

1

8
6

2

0
n/a

1

0
n/a
3

2

6
5

2

0
n/a
7

2

9
11

2

0
n/a
4

2

2
1

2

2

1

0
14

2

0
n/a
2

2

0
n/a
8

2

5

1

0
n/a
5

2

1
Stadion
Stadion 2009–10
Klub
Stadion
Kapasitas
40.000
15.000.
10.000
30.000
12.500
30.000
40.000
13.000
80.000
20.000
20.000
30.000
20.000
1.000
20.000
30.000
25.000
40.000
Kelangsungan
Klub peserta Superliga harus merupakan klub profesional sesuai ketentuan FIFA dan AFC. Konsekuensinya, klub peserta tidak boleh bergantung pada sumbangan pihak ketiga, termasuk APBD daerah. Hal ini menjadi masalah besar bagi sebagian besar klub karena saat itu hanya Arema Malang, Semen Padang dan Bontang PKT yang merupakan klub profesional penuh dan merupakan klub yang dibiayai tanpa menggunakan APBD. Selain itu ada masalah lain yang mengancam kelangsungan Superliga seperti standardisasi stadion sesuai standar yang diberikan Badan Liga Indonesia (BLI). BLI juga sempat mengharuskan pelatih yang menangani tim-tim peserta Superliga harus berlisensi A. Meski demikian akhirnya BLI memberi toleransi yang memperbolehkan pelatih berlisensi B boleh membesut tim Superliga dengan durasi masa kepelatihan hanya semusim.[1]
Dari 18 klub yang diverifikasi oleh BLI, ada dua tim yang dipastikan tidak bisa mengikuti Superliga karena tidak bisa memenuhi lima aspek verifikasi BLI, yaitu Persiter dan Persmin. Untuk mengisi dua tim yang tidak lolos verifikasi itu ada tujuh tim dari Divisi Utama yang akan bersaing untuk memperebutkan jatah Persiter dan Persmin. Ketujuh tim tersebut adalah, Bontang PKT, Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, PSS Sleman, Persikabo Bogor, Semen Padang dan Persis Solo.[2]
Setelah melalui proses verifikasi terhadap tujuh tim dari Divisi Utama ini, akhirnya dua tim yang berhak menggantikan posisi Persiter dan Persmin ini diumumkan pada tanggal 16 Juni 2008, yaitu Bontang PKT dan PSIS Semarang. Kedua tim ini memiliki poin tertinggi dari lima aspek verifikasi BLI. Selain itu berdasarkan rapat pada tanggal 13 Juni lalu menghasilkan keputusan bahwa Liga Super Indonesia 2008 tetap diikuti oleh 18 tim meski sempat ada perdebatan mengenai pelangsungan LSI 2008 meski dengan 16 tim.[3]
PSMS Medan sempat terancam dibatalkan dari keikutsertaannya di LSI 2008 karena masalah internal klub yang cukup pelik. Perwakilan dari BLI membenarkan berita tersebut, dan menyebutkan bahwa LSI 2008 tetap akan dimulai pada hari Sabtu, 12 Juli 2008 tanpa menyebutkan konsekuensinya, bila BLI memutuskan untuk menggagalkan keikutsertaan PSMS di LSI 2008. Namun pada akhirnya PSMS tidak jadi mengundurkan diri dari LSI 2008. [4]
  Statistik
Pemain terbaik


Pencetak gol terbanyak
Pemain fair play
Tim fair play
Pelatih fair play
Wasit terbaik
Suporter terbaik
Panpel terbaik
Klasemen akhir
2008
  1. Persipura Jayapura
  2. Persiwa Wamena
  3. Persib Bandung
  4. Persik Kediri
  5. Sriwijaya FC
2009–10
  1. Arema Indonesia
  2. Persipura Jayapura
  3. Persiba Balikpapan
  4. Persib Bandung
  5. Persija Jakarta
2010–11
  1. Persipura Jayapura
  2. Arema Indonesia
  3. Persija Jakarta
  4. Semen Padang
  5. Sriwijaya FC

2011–12

1.      Sriwijaya FC
2.      Persipura Jayapura
3.      Persiwa Wamena
4.      Persela Lamongan
5.      Persija Jakarta

 *Divisi Utama Liga Indonesia

Divisi Utama Liga Indonesia adalah kompetisi tingkat 2 dalam Liga Indonesia, di bawah Liga Super Indonesia. Sebelum tahun 2008, Divisi Utama adalah kompetisi tingkat teratas.
Divisi Utama dibentuk pada tahun 1994 melalui peleburan 2 kompetisi yang ada pada saat itu, yaitu Perserikatan dan Galatama. Pada musim 1997/98, kompetisi ini dihentikan akibat kondisi politik di Indonesia yang tidak kondusif.
Sejak pertama kali digelarnya Divisi Utama Liga Indonesia, kompetisi ini telah mengalami beberapa kali perubahan sistem kompetisi. Sempat menerapkan sistem kompetisi penuh pada musim kompetisi 2003 dan 2004, pada musim kompetisi 2006, sistem kompetisi 2 wilayah dengan pergelaran babak 8 Besar kembali digunakan.
Musim
Musim
Titel liga
Juara pertama
Skor final
Juara kedua
Liga Indonesia
(Liga Dunhill)
1–0
Liga Indonesia II
(Liga Dunhill)
2 0
Liga Indonesia III
(Liga Kansas)
3–1
Liga Indonesia IV
Kompetisi tidak diselesaikan
Liga Indonesia V
1–0
Liga Bank Mandiri
3–2
Liga Bank Mandiri
3–2
Liga Bank Mandiri
2–1
Liga Bank Mandiri
N/A
Liga Bank Mandiri
N/A
Liga Djarum Indonesia
3–2
Liga Djarum Indonesia
1–0
Liga Djarum Indonesia
3–1
Liga Utama Esia
1–0
Liga Joss Indonesia
3–1 a.p.
Liga Ti-Phone
1–0[1][2]
Divisi Utama PT.Liga Indonesia
2-1
Pemain terbaik
Musim
Nama pemain
Klub
1994/95
1995/96
1996/97
1997/98
kompetisi dihentikan

1998/99
1999/00
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008/09
2009/10
2010/11
2011/12
Pencetak gol terbanyak
Musim
Nama pemain
Klub
Gol
1994/95
34 gol
1995/96
30 gol
1996/97
26 gol
1997/98
20 gol
1998/99
11 gol
1999/00
24 gol
2001
22 gol
2002
26 gol
2003
31 gol
2004
22 gol
2005
25 gol
2006
29 gol
2007
32 gol
2008/09
17 gol
2009/10
15 gol
2010/11
34 gol
2011/12
18 gol